Sejarah Kantor Imigrasi Kelas II TPI Sibolga
Perjalanan Kantor Imigrasi Kelas II TPI Sibolga diawali pada bulan Juli 1969, ketika pertama kali berdiri Pos Imigrasi Sibolga. Keberadaan pos ini menjadi langkah awal pelayanan keimigrasian di kawasan pantai barat Sumatera Utara.
Melihat semakin tingginya kebutuhan pelayanan, pada tahun 1975 statusnya ditingkatkan menjadi Kantor Resort Imigrasi Sibolga, yang saat itu berada di bawah naungan Kantor Imigrasi Pematang Siantar.
Tonggak penting dalam sejarah Imigrasi Sibolga terjadi pada awal dekade 1980-an. Berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor M-04.PR.07.10 tanggal 29 Maret 1982 yang diperkuat dengan Surat Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor M-02.PR.07.04 tanggal 10 Maret 1983, statusnya resmi berubah menjadi Kantor Imigrasi Sibolga dengan klasifikasi Kelas II. Sejak saat itu, Sibolga tidak hanya menjadi pusat pelayanan keimigrasian, tetapi juga berperan strategis dalam mengawasi lalu lintas orang asing serta mendukung pembangunan daerah.
Seiring berkembangnya wilayah kerja dan meningkatnya kebutuhan masyarakat, Kantor Imigrasi Kelas II TPI Sibolga terus memperluas jangkauan layanannya. Hal ini ditandai dengan lahirnya Unit Kerja Kantor (UKK) Imigrasi di Mandailing Natal (Madina) yang diresmikan pada tahun 2022, sehingga masyarakat Mandailing Natal tidak perlu lagi jauh-jauh datang ke Sibolga untuk mengurus paspor maupun layanan keimigrasian lainnya.
Tak hanya itu, perkembangan berikutnya juga melahirkan Kantor Imigrasi Kelas III TPI Gunungsitoli di Nias, yang sebelumnya merupakan bagian dari wilayah kerja Imigrasi Sibolga. Kehadiran kantor baru ini semakin memperkuat pelayanan keimigrasian di kepulauan Nias, wilayah yang memiliki posisi strategis dan potensi besar dalam bidang pariwisata maupun perekonomian.
Dengan sejarah panjang dan perannya yang terus berkembang, Kantor Imigrasi Kelas II TPI Sibolga kini tidak hanya dikenal sebagai penyedia layanan keimigrasian, tetapi juga sebagai motor penggerak inovasi dan pelayanan publik yang semakin dekat dengan masyarakat di pantai barat Sumatera Utara dan sekitarnya.